Saat memilih surfaktan untuk formulasi pembersih atau aplikasi pemrosesan Anda, busa merupakan atribut penting. Misalnya, dalam aplikasi pembersihan permukaan keras manual—seperti produk perawatan kendaraan atau mesin cuci piring manual—kadar busa yang tinggi seringkali merupakan karakteristik yang diinginkan. Hal ini karena adanya busa yang sangat stabil menunjukkan bahwa surfaktan aktif dan menjalankan fungsi pembersihannya. Sebaliknya, untuk banyak aplikasi pembersihan dan pemrosesan industri, busa dapat mengganggu aksi pembersihan mekanis tertentu dan menghambat kinerja keseluruhan. Dalam kasus ini, formulator perlu menggunakan surfaktan berbusa rendah untuk memberikan kinerja pembersihan yang diinginkan sekaligus mengendalikan konsentrasi busa. Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan surfaktan berbusa rendah, yang memberikan titik awal untuk pemilihan surfaktan dalam aplikasi pembersihan berbusa rendah.
Aplikasi Rendah Busa
Busa dihasilkan melalui pengadukan pada antarmuka udara-permukaan. Oleh karena itu, tindakan pembersihan yang melibatkan pengadukan tinggi, pencampuran geser tinggi, atau penyemprotan mekanis seringkali membutuhkan surfaktan dengan kontrol busa yang tepat. Contohnya meliputi: pencucian komponen, pembersihan CIP (bersih di tempat), penggosokan lantai mekanis, pencucian industri dan komersial, cairan pengerjaan logam, pencucian mesin pencuci piring, pembersihan makanan dan minuman, dan banyak lagi.
Evaluasi Surfaktan Berbusa Rendah
Pemilihan surfaktan—atau kombinasi surfaktan—untuk pengendalian busa dimulai dengan menganalisis hasil pengukuran busa. Hasil pengukuran busa disediakan oleh produsen surfaktan dalam literatur teknis produk mereka. Untuk pengukuran busa yang andal, kumpulan data harus didasarkan pada standar uji busa yang diakui.
Dua uji busa yang paling umum dan dapat diandalkan adalah uji busa Ross-Miles dan uji busa geser tinggi.
•Uji Busa Ross-Miles, mengevaluasi pembentukan busa awal (flash foam) dan stabilitas busa dengan pengadukan rendah dalam air. Uji ini dapat mencakup pembacaan tingkat busa awal, diikuti dengan pembacaan tingkat busa setelah 2 menit. Uji ini juga dapat dilakukan pada berbagai konsentrasi surfaktan (misalnya, 0,1% dan 1%) dan tingkat pH. Sebagian besar formulator yang menginginkan pengendalian busa rendah berfokus pada pengukuran busa awal.
•Uji Geser Tinggi (lihat ASTM D3519-88).
Uji ini membandingkan hasil pengukuran busa dalam kondisi kotor dan tidak kotor. Uji geser tinggi juga membandingkan tinggi busa awal dengan tinggi busa setelah 5 menit.
Berdasarkan metode uji di atas, beberapa surfaktan di pasaran memenuhi kriteria bahan berbusa rendah. Namun, terlepas dari metode uji busa yang dipilih, surfaktan berbusa rendah juga harus memiliki sifat fisik dan kinerja penting lainnya. Tergantung pada aplikasi dan lingkungan pembersihan, karakteristik penting lainnya dalam pemilihan surfaktan dapat meliputi:
•Kinerja pembersihan
•Atribut lingkungan, kesehatan, dan keselamatan (EHS)
•Sifat pelepasan tanah
•Kisaran suhu yang luas (misalnya, beberapa surfaktan berbusa rendah hanya efektif pada suhu yang sangat tinggi)
•Kemudahan formulasi dan kompatibilitas dengan bahan lain
•Stabilitas peroksida
Bagi para formulator, menyeimbangkan sifat-sifat ini dengan tingkat pengendalian busa yang dibutuhkan dalam aplikasi sangatlah penting. Untuk mencapai keseimbangan ini, seringkali perlu menggabungkan berbagai surfaktan untuk memenuhi kebutuhan busa dan kinerja—atau memilih surfaktan berbusa rendah hingga sedang dengan fungsionalitas yang luas.
Waktu posting: 11-Sep-2025