1. Tindakan pembasahan (HLB yang dibutuhkan: 7-9)
Pembasahan mengacu pada fenomena di mana gas yang teradsorpsi pada permukaan padat digantikan oleh cairan. Zat yang meningkatkan kemampuan penggantian ini disebut agen pembasah. Pembasahan umumnya dibagi menjadi tiga jenis: pembasahan kontak (adhesi), pembasahan imersi (penetrasi), dan pembasahan penyebaran (spreading).
Di antara ini, penyebaran merupakan standar pembasahan tertinggi, dan koefisien penyebaran umumnya digunakan sebagai indikator kinerja pembasahan antar sistem.
Selain itu, sudut kontak juga merupakan kriteria untuk mengevaluasi efektivitas pembasahan.
Penggunaan surfaktan dapat mengendalikan tingkat pembasahan antara cairan dan padatan.
Dalam industri pestisida, beberapa granul dan bubuk semprot mengandung sejumlah surfaktan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya rekat dan pengendapan agen pada permukaan yang diolah, meningkatkan laju pelepasan dan penyebaran bahan aktif dalam kondisi lembap, serta meningkatkan efek pencegahan dan pengendalian penyakit.
Dalam industri kosmetik, sebagai pengemulsi, ia merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam produk perawatan kulit seperti krim, losion, pembersih, dan penghapus riasan.
2. Tindakan pembusaan dan penghilangan busa
Surfaktan juga banyak digunakan dalam industri farmasi. Dalam formulasi farmasi, banyak obat yang sukar larut seperti minyak atsiri, selulosa yang larut dalam lemak, dan hormon steroid dapat membentuk larutan bening dan meningkatkan konsentrasi melalui aksi pelarutan surfaktan.
Dalam proses pembuatan farmasi, surfaktan sangat diperlukan sebagai pengemulsi, agen pembasah, agen pensuspensi, agen pembusa, dan agen penghilang busa. Busa terdiri dari gas yang terbungkus dalam lapisan tipis cairan. Beberapa surfaktan dapat membentuk lapisan dengan kekuatan tertentu dengan air, membungkus udara untuk menghasilkan busa, yang digunakan dalam flotasi mineral, pemadam kebakaran busa, dan pembersihan. Agen-agen semacam itu disebut agen pembusa.
Terkadang, bahan pencegah busa dibutuhkan. Dalam proses penyulingan gula dan produksi obat tradisional Tiongkok, busa yang berlebihan dapat menimbulkan masalah. Penambahan surfaktan yang tepat dapat mengurangi kekuatan lapisan film, menghilangkan gelembung, dan mencegah kecelakaan.
3.Tindakan penangguhan (Stabilisasi suspensi)
Dalam industri pestisida, bubuk yang dapat dibasahi, konsentrat yang dapat diemulsi, dan emulsi pekat semuanya memerlukan sejumlah surfaktan tertentu. Karena banyak bahan aktif dalam bubuk yang dapat dibasahi adalah senyawa organik hidrofobik, surfaktan diperlukan untuk mengurangi tegangan permukaan air, yang memungkinkan pembasahan partikel obat dan pembentukan suspensi berair.
Surfaktan digunakan dalam flotasi mineral untuk mencapai stabilisasi suspensi. Dengan mengaduk dan menggelembungkan udara dari dasar tangki, gelembung-gelembung yang membawa bubuk mineral efektif berkumpul di permukaan, di mana gelembung-gelembung tersebut dikumpulkan dan dihilangkan busanya untuk konsentrasi, sehingga mencapai pengayaan. Pasir, lumpur, dan batuan tanpa mineral tetap berada di dasar dan dibuang secara berkala.
Bila 5% permukaan pasir mineral ditutupi oleh kolektor, maka ia menjadi hidrofobik dan menempel pada gelembung, lalu naik ke permukaan untuk dikumpulkan. Kolektor yang tepat dipilih sehingga gugus hidrofiliknya hanya menempel pada permukaan pasir mineral sedangkan gugus hidrofobiknya menghadap ke air.
4.Disinfeksi dan sterilisasi
Dalam industri farmasi, surfaktan dapat digunakan sebagai bakterisida dan disinfektan. Efek disinfeksi dan sterilisasinya dihasilkan dari interaksi yang kuat dengan protein biofilm bakteri, yang menyebabkan denaturasi atau hilangnya fungsi.
Disinfektan ini memiliki kelarutan tinggi dalam air dan dapat digunakan pada berbagai konsentrasi untuk:
·Disinfeksi kulit pra-bedah
·Disinfeksi luka atau mukosa
·Sterilisasi instrumen
·Disinfeksi lingkungan
5. Deterjensi dan tindakan pembersihan
Menghilangkan noda minyak merupakan proses rumit yang terkait dengan tindakan pembasahan, pembusaan, dan tindakan lainnya yang telah disebutkan sebelumnya.
Deterjen biasanya mengandung beberapa komponen tambahan untuk:
·Meningkatkan pembasahan objek yang dibersihkan
·Menghasilkan busa
·Memberikan efek mencerahkan
·Mencegah pengendapan kembali kotoran
·Proses pembersihan surfaktan sebagai komponen utama bekerja sebagai berikut:
Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi dan kemampuan membasahi yang buruk untuk noda berminyak, sehingga sulit dihilangkan. Setelah ditambahkan surfaktan, gugus hidrofobiknya akan mengarah ke permukaan kain dan menyerap kotoran, secara bertahap melepaskan kontaminan. Kotoran tersebut tetap tersuspensi dalam air atau mengapung ke permukaan dengan busa sebelum dihilangkan, sementara permukaan yang bersih akan dilapisi oleh molekul surfaktan.
Akhirnya, perlu dicatat bahwa surfaktan berfungsi tidak melalui satu mekanisme tunggal tetapi sering kali melalui efek gabungan beberapa faktor.
Misalnya, dalam industri kertas, mereka dapat berfungsi sebagai:
·Agen pemasak
·Agen penghilang tinta kertas bekas
·Agen ukuran
·Agen pengendali hambatan resin
·Penghilang busa
·Pelembut
·Agen antistatik
·Penghambat kerak
·Agen pelunak
·Agen pembersih lemak
·Bakterisida dan algisida
·Penghambat korosi
Waktu posting: 19-Sep-2025